7 Tren Investasi Terbesar di Masa Depan!
Acara itu bernama Arab Innovation Summit. Kami berada di Dubai Convention Center yang begitu luas. Begitu memasuki gedung ini, Anda akan tiba di sebuah ruangan aula besar di mana 120 perusahaan rintisan (startup) memamerkan produk-produk, aplikasi mobile dan inovasi mereka. Aula di sebelahnya merupakan lokasi konferensi yang bisa memuat lebih dari 300 orang, dilengkapi dengan sebuah panggung besar. Di baliknya, ada sebuah ruangan tempat makan siang dengan meja untuk 300 orang. Seperti semua hal di Dubai, acara ini digelar secara besar-besaran.
Saya diundang dan diberi kehormatan untuk menjadi pembicara di sana. Saya berbicara tentang bagaimana FinTech dapat membantu menyediakan akses layanan keuangan bagi kalangan yang tidak tersentuh oleh layanan bank di Indonesia. MEKAR adalah salah satu perusahaan terkemuka di bidang ini, dengan membuka akses pembiayaan bagi seorang pemilik usaha kecil di Aceh (di bagian barat Indonesia) atau seorang perempuan pengusaha mikro yang berada 5700 kilometer jauhnya di Papua, bagian paling timur dari Indonesia, juga mereka yang berada di berbagai daerah di antara keduanya.
Arab Innovation Summit mengundang banyak pembicara hebat, termasuk Gabor Burt yang mengulas tentang makna inovasi (kesimpulannya, inovasi adalah upaya untuk “menyelesaikan masalah yang mengganggu”). Omar Hatamleh, Chief Innovation Officer NASA mengupas tren utama masa depan. Ada juga futurolog Faith Popcorn yang menelaah tentang dunia yang DIKURANGI: toko-toko dikurangi, luasan tempat tinggal permanen dikurangi, dan stress yang dikurangi. Jadi, tak perlu berbelanja, tak perlu rumah besar dan tak perlu stress.
Kemudian, Chip Siebert dari KiloWatt Labs memukau semua orang dengan produk mereka yaitu batere dan energi server Grafena Superkapasitor (Supercapacitor Graphene). Batere yang mereka hasilkan jauh lebih kuat, lebih efisien dan lebih ramah lingkungan dibandingkan batere acid atau Lithium yang ada di pasaran saat ini. Kapasitas batere KiloWatts hanya berkurang tak lebih dari 0,9% seiring waktu.
Yang juga sangat menarik adalah presentasi yang dibawakan oleh Marc Deschamps, seorang rekanan di Drake Star Partners, http://drakestar.com, sebuah bank investasi. Dia meramalkan bahwa dalam 10 tahun, yang menjadi tren besar dalam investasi teknologi yaitu…
Tren #7: FinTech
Teknologi finansial atau tekfin (FinTech dalam bahasa inggris) sedang banyak dikembangkan dalam bidang pembayaran, pinjam-meminjam, identitas digital, asuransi, penilaian kredit dan lain-lain. Sejak tahun 2015, 27 miliar US dollar telah diinvestasikan di sektor FinTech, dan menariknya, 72% inovasi fintech diprediksi akan datang dari perusahaan-perusahaan rintisan atau yang disebut startup. Ya, mereka akan mendisrupsi perusahaan-perusahaan besar pemain lama di kancah bisnis yang sudah lama mereka tekuni.
Tren #6: Blockchain
Investasi blockchain tidak melulu ditujukan pada mata uang kripto atau cryptocurrencies, tapi juga pada pengembangan sistem pembayaran yang aman, layanan escrow online, kontrak-kontrak digital dan penyimpanan data, seperti misalnya catatan medis pasien. Tahun lalu, $1 miliar diinvestasikan di sektor ini. Dan pasar investasi blockchain diramalkan akan tumbuh hingga mencapai $7,7 miliar di tahun 2024 dengan nilai tambah ekonomis (EVA) sebesar $350 miliar di tahun 2027.
Tren #5: Mobilitas
Investasi di sektor ini termasuk pengemudian otonom, transportasi bersama, transportasi elektromagnetis seperti hyperloop, dan konektivitas mobil. Diperkirakan sekitar 10 miliar Euro akan diinvestasikan pada infrastruktur pengisian daya kendaraan elektrik. Di tahun 2030 nanti, diperkirakan pasar untuk sektor ini akan mencapai angka $70 miliar.
Tren #4: Internet of Things
Inilah industri di balik perangkat-perangkat yang berkomunikasi satu sama lain melalui internet. Di tahun 2020, diperkirakan sekitar 30 miliar perangkat dan sensor akan dapat berkomunikasi antara satu dengan lainnya melalui jaringan internet atau telekomunikasi. Contohnya, kulkas yang bisa memesan bahan makanan; mobil yang terhubung dengan mobil lainnya; atau perangkat rumah tangga seperti termostat dan pengeras suara seperti Amazon Alexa yang dapat berkomunikasi dengan berbagai vendor dan utilitas rumah. Pasar sektor ini diprediksi akan tumbuh hingga $1,4 triliun di tahun 2021 dan akan memiliki dampak ekonomi sebesar $11 trilion pada 2025.
Tren #3: Robotika
Investasi di sektor ini termasuk pengaplikasian robotika pada sistem transportasi, jasa dan sistem logistik industri. Sektor ini menerima investasi sebesar $2 miliar di tahun 2017. Penjualan di sektor robotik diproyeksikan akan mencapai $52 miliar di tahun 2025. Di tahun yang sama, biaya tahunan produksi robot diperkirakan sudah akan turun hingga 26%.
Tren #2: Kota Cerdas
Sektor ini begitu luas, mencakup pendidikan, pemerintahan, mobilitas, kesehatan, energi, dan lingkungan. Berdasarkan estimasi, sekitar $41 triliun akan dibelanjakan untuk teknologi pintar demi menciptakan kota-kota pintar dalam 20 tahun ke depan. Di tahun 2023 saja, diperkirakan $28 miliar akan dihabiskan untuk membeli teknologi yang dibutuhkan kota-kota pintar, dua kali dari angka yang dibelanjakan saat ini.
Tren #1: Kecerdasan Buatan
Sampai saat ini, investasi teknologi terbesar dalam 10-20 tahun ke depan masih diperkirakan akan didominasi oleh bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Prediksi ini didasarkan pada begitu besarnya perubahan-perubahan sistemik yang akan dibawa teknologi ini pada hampir semua sektor perekonomian. Sektor-sektor yang akan paling terdampak atau dipengaruhi oleh AI adalah layanan jasa profesional, layanan keuangan, manufaktur, perdagangan grosir dan retail.
Tahun lalu, venture capitals (perusahaan modal ventura) menginvestasikan sekitar $10 miliar pada sektor AI. Diperkirakan, pendapatan yang akan dihasilkan sektor ini yaitu sebesar $37 miliar di tahun 2025. Sektor ini juga diestimasi akan menyumbang $25-40 triliun untuk ekonomi global di tahun 2035.
Thierry Sanders, Jakarta, 7 Maret 2018