Tunjukkan Kecintaan Anda Pada Batik Indonesia Dengan Investasi
Apakah Anda mengenakan batik kemarin? Tanggal 2 Oktober memang dicanangkan sebagai Hari Batik Nasional, hari saat kita sebagai orang Indonesia merayakan dan menunjukkan kecintaan kita pada kain tradisional ini. Batik Indonesia terkenal akan desainnya yang indah dan motif dan warnanya yang beragam. UNESCO pun mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia dengan dimasukkannya batik dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda di tahun 2009.
Batik merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang paling berharga, dan pembuatannya membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Beberapa tahun belakangan, popularitas batik di mata masyarakat Indonesia semakin meningkat, baik di kalangan tua maupun muda. Asosiasi Pertekstilan Indonesia bulan lalu mengatakan bahwa pasar batik naik pesat sebesar sekitar 15 persen. Namun, perajin batik tradisional masih menghadapi berbagai tantangan. Banyak bahan baku pembuatan batik masih diimpor dari negara lain, dan harganya tidak selalu stabil.
Potensi dan Rintangan
Industri batik memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia. Kementerian Perindustrian minggu lalu mengatakan bahwa pelaku usaha di industri ini didominasi oleh sektor industri kecil dan menengah (IKM) yang tersebar di 101 sentra IKM yang sebagian besar terdapat di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta. Seperti pelaku usaha kecil lainnya di Indonesia, produsen batik tradisional mengalami berbagai kendala dalam usaha mereka, khususnya dalam hal pembiayaan.
Untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka, para perajin batik membutuhkan modal dan pembiayaan, namun kedua hal ini tidak selalu tersedia dan bisa didapatkan dengan mudah. IKM-IKM ini, yang merupakan pelaku utama di industri ini, masih membutuhkan banyak dukungan dari pemerintah maupun dari sektor swasta. Investor-investor yang bisa menyediakan pinjaman usaha kecil dapat membantu meningkatkan produktivitas industri ini.
Baca juga: Peminjam Perempuan Lebih Baik dari Laki-Laki, Ini Alasannya
Dukung Perajin Batik Indonesia
Anda pun dapat mengambil bagian dalam usaha mendukung perajin batik di banyak daerah di Indonesia, yaitu dengan berinvestasi pada pinjaman usaha kecil yang akan membantu mereka mendanai perkembangan usaha mereka. Hal semacam ini kini dapat dilakukan berkat adanya platform pinjaman peer-to-peer Mekar.id.
Mekar, sebuah perusahaan FinTech yang didirikan di tahun 2010 oleh Yayasan Putera Sampoerna, menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman (investor) melalui layanan berbasis web. Mekar bermitra dengan koperasi-koperasi simpan pinjam yang beroperasi di daerah pedesaan maupun perkotaan. Dengan cara inilah Mekar dapat menjangkau pemilik usaha kecil di desa-desa kecil di banyak daerah di Indonesia, termasuk para perajin batik. Di platform-platform pinjaman P2P lainnya, peminjam mereka mungkin kebanyakan berlokasi di kota-kota besar, namun para peminjam di Mekar banyak yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia di mana akses ke layanan bank tradisional masih sangat terbatas.
Sebagai sebuah perusahaan yang terus berkembang, Mekar selalu mengedepankan inovasi. Baru-baru ini Mekar membuka kesempatan bagi perusahaan dan institusi lainnya untuk bergabung menjadi investor. Perusahaan kini dapat berinvestasi pada ratusan pinjaman usaha kecil sekaligus dalam satu waktu dan mendukung pertumbuhan lebih banyak lagi usaha kecil dan menengah dengan investasi yang mereka tanamkan. Tak dapat dipungkiri, ini merupakan cara yang sangat mudah namun juga efektif untuk mendukung pemberdayaan perajin batik di Indonesia.
Mengenakan baju batik setiap tanggal 2 Oktober memang dapat menunjukkan rasa cinta Anda pada warisan budaya Indonesia, namun Anda dan perusahaan Anda dapat melakukan lebih banyak lagi. Ingin ambil bagian dalam usaha mendukung perajin batik Indonesia? Kunjungi website Mekar untuk mempelajari lebih jauh tentang pinjaman peer-to-peer dan investasi pinjaman usaha kecil.