Selama tiga tahun terakhir, Nuriyanti, seorang lulusan SMA dan ibu dua anak, menyibukkan diri merajut kain-kain sisa potongan baju dari konveksi tempatnya bekerja. Di tangan Nuriyanti, kain-kain sisa itu berubah menjadi keset cantik warna-warni. Untuk menambah penghasilan, Nuriyanti menjual produknya dengan harga Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Ibu berusia 36 tahun itu menjalankan bisnis kecilnya dari rumah sederhananya di Tangerang Selatan, Banten, tak jauh dari Mall Bintaro Jaya Xchange yang megah.
Sesekali, Nuriyanti menerima pesanan karpet berukuran besar. Untuk pesanan semacam itu, Nuriyanti biasanya akan mendapatkan hingga Rp 150.000, tergantung besar karpet yang dipesan. Nuriyanti bekerja keras menyelesaikan pesanan semacam itu akhir minggu lalu, saat seantero negeri memperingati Hari Kartini. Dirayakan setiap tanggal 21 April, Hari Kartini adalah hari saat masyarakat Indonesia mengenang kembali jasa-jasa Kartini dalam memperjuangkan pemerataan hak dan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan di era kolonial.
Hari ini, lebih dari seratus tahun setelahnya, Nuriyanti tak perlu menghadapi kesenjangan yang terlalu besar seperti yang dialami perempuan di masa Kartini. Tapi seperti Kartini, Nuriyanti juga adalah seorang pejuang. Dia membangun usahanya dari nol sambil tetap menekuni pekerjaannya dan menjalankan perannya sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya. Nuriyanti adalah Kartini masa kini.
Saat ini, Nuriyanti menghadapi masalah; ia mengalami kesulitan dalam mengembangkan usaha kecilnya. “Saya sangat ingin mengembangkan bisnis saya. Mungkin saya bisa memperkerjakan seorang karyawan untuk membantu saya memotong dan menjahit bahan supaya saya bisa meningkatkan produksi,” katanya kepada Mekar.
Untungnya, Nuriyanti adalah anggota Koperasi Abdi Kerta Raharja (AKR), salah satu koperasi simpan pinjam terbesar di Banten yang juga merupakan Mitra Pemberi Pinjaman di Mekar, sebuah perusahaan fintech yang menawarkan layanan pinjaman peer-to-peer. Mekar mengelola sebuah platform online yang memfasilitasi kegiatan pinjam-meminjam. Pada platform tersebut, orang-orang dari seluruh dunia bisa memberikan pinjaman pada perempuan pemilik usaha mikro di Indonesia seperti Nuriyanti. Pinjaman-pinjaman usaha yang didanai melalui Mekar akan membantu usaha mikro Indonesia tumbuh dan berkembang. Dan bagi pemberi pinjaman atau funder, mendanai pinjaman usaha melalui Mekar akan menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
AKR telah menjadi mitra Mekar selama lebih dari satu tahun. Hingga hari ini, lebih dari 7.500 pinjaman usaha mikro yang berasal dari AKR telah didanai oleh para funder di Mekar. Kebanyakan peminjam adalah perempuan pelaku usaha mikro yang, seperti halnya Nuriyanti, sangat membutuhkan pendanaan untuk mengembankan usahanya.
Nuriyanti menyadari bahwa mendapatkan pinjaman usaha bisa sangat membantu bisnisnya berkembang. Tanpa memiliki aset yang bisa dijadikan sebagai jaminan, dia hampir tak mungkin mendapatkan pinjaman dari bank. Kebanyakan pemilik usaha mikro di Indonesia menghadapi masalah yang sama dengan Nuriyanti; bagi mereka, pembiayaan dari bank adalah hal yang terlalu sulit diraih. Inilah the unbankables, orang-orang yang tak tersentuh oleh layanan bank, dan Mekar menjangkau mereka.
Kamu juga dapat membantu perempuan pengusaha mikro di Indonesia mengembangkan usaha mereka sambil mendapatkan penghasilan yang lebih besar dibandingkan bunga depositomu di bank. Caranya? Daftar sebagai funder di Mekar dan beri pinjaman sekarang!