Artikel berikut ditulis oleh Arkana Finance untuk MEKAR
Profil risiko adalah tingkat toleransi seseorang terhadap risiko yang mungkin muncul dari investasi yang dilakukan. Memahami dan mengetahui profil risiko ini menjadi penting karena akan berhubungan langsung dengan pemilihan instrumen investasi yang cocok, yang sesuai dengan karakteristik seseorang.
Adapun profil risiko yang sebaiknya Anda ketahui ada 5, yaitu:
Konservatif
Konservatif adalah mereka yang hanya memahami investasi secara tradisional. Bagi investor dengan profil risiko konservatif, menabung dan menyimpan uang dalam bentuk deposito adalah pilihan utama dalam menyimpan penghasilan. Biasanya tenggang risiko kerugian hanya sebesar 10% dan tingkat keuntungan yang masih bisa diterima secara realistis adalah setinggi-tingginya 15%.
Pilihan instrumen investasi lainnya untuk Anda yang konservatif adalah logam mulia, atau properti berupa tanah, sawah dan bangunan. Atau dengan kata lain, bagi investor dengan profil risiko konservatif, harus ada dokumen tertulis yang mewakili bukti kepemilikan. Maka, agak sulit bagi investor dengan profil risiko konservatif untuk memiliki ketertarikan pada instrumen investasi yang lain.
Baca juga: Cara MEKAR meminimalisir risiko Anda saat mendanai pinjaman
Moderat
Moderat adalah mereka yang sudah pernah berinvestasi, atau memahami bahwa menabung saja tidak cukup, namun masih ragu-ragu untuk melakukan investasi di instrumen investasi lain. Ada kemauan untuk belajar, namun masih terbatas. Rentang risiko kerugian adalah sebesar 10%-20% atau rata-rata 15%, sementara tingkat keuntungan yang masih bisa diterima adalah sebesar 10%-30%.
Pilihan instrumen investasinya adalah reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, peer-to-peer lending, logam mulia dan properti. Biasanya mereka yang lahir di generasi baby boomers, generasi X dan generasi Y memiliki profil risiko moderat.
Berkembang
Seseorang dengan profil risiko berkembang adalah mereka yang biasanya sudah pernah melakukan investasi atau sudah melewati fase moderat dan biasanya sudah pernah mendapatkan keuntungan dari investasi yang mereka lakukan, dan ingin belajar lebih lanjut. Investor dengan profil risiko berkembang menyadari bahwa investasi ada risikonya, namun lebih berisiko lagi kalau tidak berinvestasi karena faktor inflasi.
Toleransi terhadap risiko juga lebih tinggi yaitu sampai 30%. Seseorang dengan profil risiko berkembang sudah memahami kalau investasi butuh waktu untuk berkembang. Mereka juga paham kalau perpanjangan waktu akan memperkecil risiko dan memperbesar keuntungan. Imbal hasil yang diharapkan bisa mencapai 30% per tahunnya.
Profil risiko berkembang biasanya dimiliki oleh mereka yang lahir dari generasi Y dan Millenials. Jadi tidak heran kalau keinginan untuk mencoba sesuatu yang lebih berisiko sering dilakukan, namun juga terukur sesuai dengan kapasitas toleransi risiko masing-masing individu.
Pilihan instrumen investasinya adalah peer-to-peer lending, reksadana campuran, dan reksadana saham moderate. Beberapa bahkan sudah mulai berani membeli saham-saham konvensional atau blue chip.
Agresif
Profil risiko agresif biasanya dimiliki seseorang yang sudah memahami risiko-risiko dalam berinvestasi, namun tetap terukur. Mereka juga sudah memahami dasar alasan dalam memilih instrumen investasi yang diambil. Tingkat pengembalian yang diharapkan juga bisa melebihi 30% per tahun, dengan tingkat risiko kerugian yang bisa ditoleransi mencapai 50%, karena mereka tahu dan sudah melakukan manajemen risiko terhadap keuangannya.
Mereka menguasai analisa fundamental dan teknikal, sudah memiliki pengalaman berinvestasi di instrumen moderat dan berkembang selama sedikitnya 2-3 tahun. Mereka juga memiliki keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru dan minat belajar yang tinggi.
Pilihan instrumen investasinya adalah reksadana saham agresif, reksadana campuran agresif, saham-saham lapis 1 dan lapis 2. Bahkan beberapa berani melakukan perdagangan saham lapis 3, baik dalam bentuk proses belajar atau karena memang sudah menguasai teknikal analisisnya.
Spekulatif
Mereka yang memiliki profil risiko spekulatif adalah mereka yang memperlakukan instrumen investasi sebagai judi. Yaitu mengharapkan hasil yang sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, dengan modal yang kecil.
Biasanya seseorang yang memiliki profil risiko seperti ini mengabaikan risiko kerugian, bahkan suka mempertaruhkan seluruh uang dapur dan tabungan untuk diinvestasikan tanpa perhitungan yang matang, dengan harapan imbal baliknya akan bisa menggantikan uang dapur yang terpakai. Mereka juga mengabaikan manajemen risiko, dasar atau fundamental analisa, dan bahkan tidak memiliki dasar investasi yang kuat.
Jadi tidak heran apabila seseorang dengan profil risiko spekulatif ini akan mudah tergiur dengan hasil investasi yang besar, dan rawan penipuan oleh investasi bodong.
Investasi itu penting, namun sebaiknya pahami terlebih dahulu dan pelajari terlebih dahulu instrumen investasi apa yang sebenarnya cocok dengan kemampuan, profil risiko dan tujuan keuangan. Mulailah dari yang mudah dan sesuai dengan kemampuan terlebih dahulu, sebelum secara bertahap meningkat seiring dengan bertambahnya informasi yang Anda miliki.
Seseorang akan mempergunakan kerabat dekat Anda untuk membujuk Anda dalam berinvestasi di investasi bodong. Oleh sebab itu pastikan dan tanyakan terlebih dahulu, apakah instrumen investasi yang Anda pilih terdaftar dan di dalam pengawasan OJK atau tidak. Karena kalau tidak, sangat bisa dipastikan bahwa investasi yang Anda lakukan adalah illegal, dan negara tidak bisa melindungi ataupun membantu Anda apabila uang Anda hilang.