Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia masih mengalami kendala permodalan. Untuk meningkatkan akses permodalan, PT Sampoerna Wirausaha merilis Mekar sejak 2010. Ini adalah inisiatif dari Putra Sampoerna untuk mengembangkan usaha kecil.
Mekar fokus memberikan bantuan modal secara langsung serta menjembatani interaksi langsung antara pemodal kepada kepada UMKM. Perseroan juga membantu perencanaan dan pengembangan usaha mereka dan turut membantu pemerintah memperluas penciptaan lapangan kerja baru.
Hingga saat ini, Mekar telah membina dan memberi bantuan modal kepada 766 pengusaha UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek. Sejak akhir Desember 2015 sampai Agustus 2016, jumlah pinjaman yang disalurkan mencapai Rp 39 Miliar.
“Mekar menggunakan 2 metode yang secara online marketing dan offline marketing. Untuk Offline, Mekar merekrut dan mendidik secara langsung Agen MEKAR yang akan diterjunkan langsung ke lapangan,” kata Direktur Mekar, Arya Indrajana.
Menurut dia, peningkatan kinerja UMKM yang paling nyata adalah dalam hal pemanfaatan teknologi dan jasa perbankan. Agen yang telah direkrut dan dididik secara langsung oleh Mekar yang berjumlah 20 orang juga berperan aktif membina para pengusaha kecil.
Setelah masuk dalam program bantuan permodalan dan pembinaan Mekar, para pengusaha UMKM rutin memanfaatkan teknologi perbankan seperti mobile banking, ATM, Virtual Account serta Internet Banking baik dalam membayar pengembalian modal maupun bertransaksi dengan pemasok dan pelanggan mereka.
“Secara tidak langsung, Mekar ikut membantu industri perbankan dalam menggalakkan dan menggairahkan transaksi elektronik perbankan,” jelas Arya.
Untuk mendapatkan bantuan modal dari Mekar, usaha telah berjalan lebih dari satu tahun dan memiliki pendapatan minimal 70 juta perbulan. Usaha juga harus mengedepankan pengembangan peranan wanita, ramah lingkungan, banyak menyerap tenaga kerja serta bukan merupakan usaha yang dilarang oleh pemerintah serta bukan usaha-usaha yang merusak lingkungan.
Masyarakat, lembaga, dan badan hukum juga bisa menjadi pemodal jika memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pengembangan UMKM di Indonesia. Para pemodal juga harus lebih mengedepankan misi sosial dibandingkan komersial. Keuntungan komersial adalah bonus dari kebaikan yang ditebar melalui misi sosial para pemodal.
Artikel diterbitkan oleh SWA