Kabar Mekar

Jangan Sampai Kena Zonk, Kenali Ciri-ciri Investasi Bodong

Oleh Candra Dwi Febriana, Creative Content Lead MEKAR

Korban-korban investasi bodong seakan tidak ada habisnya dan tidak pandang bulu, mulai dari kalangan awam, kalangan profesional hingga kalangan selebritis kerap kali muncul sebagai korbannya. Yuk, kenali ciri-ciri investasi bodong agar kita tidak mudah terjerat!

Investasi dengan keuntungan tinggi yang tidak masuk akal bisa menggiurkan banyak orang. Salah satu yang terbaru yaitu kasus investasi bodong oleh sebuah perusahaan di Mojokerto, Jawa Timur, yang memakan ratusan korban. Tak tanggung-tanggung, nilai kerugian yang diderita oleh korban ditaksir mencapai Rp 7 miliar.

Atau, kasus investasi bodong dan penipuan di Lumajang yang diduga sudah berlangsung selama puluhan tahun. Kasus ini terungkap setelah 1.500 orang korban melapor pada pihak kepolisian. Jumlah kerugiannya? Diperkirakan mencapai puluhan miliar!

Nah, supaya kita tidak mudah tergiur oleh tawaran yang fantastis namun ternyata kerugiannya bombastis, sebaiknya pelajari ciri-ciri investasi bodong seperti telah dijabarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berikut ini.

Imbal hasil di luar batas kewajaran dalam waktu singkat

Dalam melakukan investasi terdapat dua hal utama yang wajib dipahami oleh masyarakat, yaitu tingkat imbal hasil yang ditawarkan (return) dan tingkat risiko. Kita harus selalu ingat bahwa imbal hasil yang tinggi selalu disertai dengan risiko yang tidak kalah tingginya (high risk high return). Jadi, ketika ada penawaran investasi dengan return yang tinggi dan di luar kewajaran, kita patut waspada dengan risiko yang mungkin muncul, apalagi dengan iming-iming menjanjikan keuntungan dalam waktu yang singkat.

Penekanan utama pada perekrutan

Sudah pernah diundang datang ke acara yang agenda awalnya adalah silaturahmi dan ngobrol santai, kemudian di sela-sela acara tersebut malah disisipkan promosi investasi dengan presentasi yang menarik dan menggiurkan? Ya, saya juga pernah. Banyak aksi investasi bodong ini yang bertujuan selain untuk menggalang dana sebesar mungkin, juga untuk menggalang massa (dalam hal ini investor) sebanyak mungkin. Caranya bisa dengan mengadakan acara kumpul-kumpul santai hingga kadang muncul di acara formal.

Selain itu, perekrutan anggota atau investor juga bisa dengan cara MLM (Multi-Level Marketing) atau member get member. Dua cara yang terakhir ini biasanya menawarkan keuntungan tambahan jika investor bisa merekrut anggota baru. Memang tak semua sistem MLM itu patut dicurigai sebagai skema investasi bodong. Namun, jika produk yang dipasarkan menggunakan sistem MLM bukan merupakan produk yang berkualitas dan bisa dipasarkan, kamu perlu waspada!

Cara pengelolaan tidak transparan

Sebuah lembaga keuangan dengan produk investasi yang kredibel selalu mengedepankan asas transparansi dan kejelasan, terutama dalam hal cara pengelolaan dananya. Selain itu, lembaga yang kredibel juga akan selalu transparan mengenai risiko investasi dan langkah-langkah mitigasinya, sehingga nasabah atau investor akan lebih teredukasi mengenai produk investasi yang akan mereka ambil dan juga sadar akan risiko yang mungkin terjadi.

Struktur kepengurusan, kepemilikan, kegiatan usaha dan alamat kantor yang tidak jelas

Kejelasan mengenai struktur kepengurusan, struktur kepemilikan, struktur kegiatan usaha dan alamat domisili usaha adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan maupun lembaga keuangan yang kredibel. Kamu perlu mengetahui hal-hal tersebut agar bisa tetap waspada seandainya terjadi masalah di kemudian hari. Bayangkan saja, ketika kamu sudah berinvestasi di suatu produk, kemudian kabar beritanya hilang atau pimpinan perusahaannya kabur begitu saja, kepada siapa kita akan menuntut pertanggungjawabannya?

Legalitas yang meragukan, bahkan tidak mengantongi izin

Banyak kasus kerugian investasi bodong terjadi karena produk investasi tersebut ilegal dan kemudian perusahaannya gulung tikar, entah karena bangkrut ataupun digulung paksa oleh instansi yang berwenang. Maka, sangat penting untuk mengetahui apakah perusahaan atau lembaga keuangan yang menawarkan produk investasi tersebut sudah memiliki legalitas dan izin yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kami juga berkesempatan menghubungi Halofina untuk membahas ciri investasi bodong. CEO Halofina Adjie Wicaksana memberikan beberapa tips & trik jitu agar kita semua terhindar dari jerat zonk investasi bodong:

1. Perhatikan siapa / perusahaan apa yang menawarkan. Akan lebih baik jikaperusahaan tersebut terdaftar di lembaga regulasi terkait.
2. Lakukan “riset” sederhana tentang peluang investasi yang ditawarkan; pahami penawarannya.
3. Ada istilah “if it’s too good to be true, then it’s probably not true“. Jadi pahami risiko yang muncul dan sesuaikan dengan profil kita sebagai investor.

Nah, dengan mengetahui ciri-ciri investasi bodong dan juga menerapkan tips dan trik di atas, semoga kita bisa memilih instrumen investasi yang tepat untuk kita dan terhindar dari ancaman kena zonk investasi bodong.