Ibu Yulis: Perempuan Pelaku Usaha yang Mandiri dan Berdaya
Oleh Apriana Elizabeth Taruli, Marketing Intern.
Tidak terasa sudah cukup lama aku melaksanakan internship di salah satu perusahaan peer-to-peer lending terbesar di Indonesia yaitu PT Mekar Investama Sampoerna (MEKAR). Namun, ada yang berbeda dengan hari ini. Aku tidak sedang duduk manis di depan laptop mengerjakan tugasku. Tapi kali ini aku diberikan kesempatan oleh para mentorku untuk mengunjungi salah satu borrower yaitu Ibu Yulisdazahara, seorang ibu tunggal yang memiliki usaha kecil skala rumah tangga.
Usaha kecil yang kami kunjungi berada cukup jauh dari keramaian ibu kota yaitu di daerah Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Bukan gedung-gedung tinggi tetapi sawah dan pohon-pohon rindang yang menjadi pemandanganku kali ini. Perjalanan yang cukup jauh memakan waktu kurang lebih 4 jam, akhirnya aku dan tim sampai di kediaman Ibu Yulis, begitu beliau dipanggil. Kediaman Ibu Yulis berada di sebuah gang kecil dengan bentuk bangunan yang sederhana. Kami disambut dengan hangat oleh Ibu Yulis.
Tulang punggung keluarga
Ibu Yulis adalah seorang single parent dengan tiga orang anak. Beliau menjadi tulang punggung keluarga sejak kematian suaminya dua tahun silam. Sejak suaminya masih hidup, Ibu Yulis memang sudah menjalankan bisnis makanan kecil-kecilan seperti kue-kue kering dan katering. Hitung-hitung untuk menambah penghasilan suaminya sebagai seorang supir untuk mencukupi biaya hidup setiap bulannya.
Sebelum meninggal, suami Ibu Yulis mengalami sakit yang cukup lama dan harus dirawat secara intensif di rumah sakit. Penghasilan jauh berkurang, ditambah lagi biaya pengobatan suaminya yang cukup besar, membuat Ibu Yulis harus berjuang menambah penghasilan keluarga. Untungnya, usaha yang dijalankan oleh Ibu Yulis dapat menopang keuangan keluarga di kala itu.
Setelah kehilangan suaminya, Ibu Yulis merasa harus lebih giat untuk menambah penghasilannya. Namun, beliau merasa kebingungan saat ingin melanjutkan bisnis makanannya karena terhambat pada biaya modal usaha. Seluruh tabungan telah habis digunakan untuk menutupi biaya rumah sakit dan sang suami pun tidak meninggalkan aset ataupun warisan yang berarti kecuali rumah yang ditinggali dan sebuah kendaraan.
Pinjaman modal usaha
Untungnya, Ibu Yulis telah menjadi anggota Koperasi Abdi Kerta Raharja (AKR) sejak tahun 2013. AKR adalah sebuah koperasi yang beroperasi di Tangerang, Banten dan merupakan salah satu Mitra Penyalur Pinjaman di MEKAR. MEKAR telah membantu AKR dalam memberikan bantuan pinjaman usaha kepada pelaku usaha kecil di Tangerang.
Ibu Yulis sudah beberapa kali mengambil pinjaman usaha dari AKR untuk membantu operasional usahanya. Ia merasa sangat terbantu dengan pinjaman tersebut terutama setelah kehilangan suaminya. Selain memberikan pinjaman, pihak AKR turut berkontribusi penuh terhadap kelangsungan bisnis Ibu Yulis, salah satunya dengan memfasilitasi bermacam jenis pelatihan untuk meningkatkan nilai kompetitif produk.
Salah satu produk usaha Ibu Yulis yang menarik perhatian kami adalah kue sus kering. Kue sus dengan merk “D’Liza Cookies” tersedia dalam dua macam varian yaitu keju dan coklat. Kue sus tersebut dijual Rp12.500/bungkus. Sampai saat ini penjualan yang dilakukan hanya berdasarkan pesanan dari orang-orang terdekat Ibu Yulis.
Pesanan rata-rata 20-100 bungkus dibuat sendiri oleh Ibu Yulis, dimulai dari proses produksi, pengemasan, hingga penghantaran produk tersebut sampai ke tangan konsumen. Namun, jika pesanan tersebut lebih dari 100 bungkus ibu Yulis turut mempekerjakan beberapa tetangga sekitarnya yang tidak berpenghasilan untuk membantunya.
Perempuan yang berdaya
Ibu Yulis benar-benar sosok yang sangat mandiri dan menginspirasi sehingga ia sering dipercaya menjadi trainer pada pelatihan-pelatihan memasak yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan Menperindag. Ibu Yulis juga rutin mengajarkan cara membuat kue pada ibu-ibu rumah tangga di lingkungan rumahnya, tanpa ada rasa khawatir kalau nantinya mereka akan membuka usaha sejenis menggunakan resep miliknya. Alhasil, perempuan-perempuan lainnya yang diajarkan skill memasak oleh Ibu Yulis mampu membuka bisnis mereka sendiri.
“Saya merasa lebih berdaya sebagai seorang perempuan dibandingkan dahulu sebelum saya memiliki usaha ini. Penghasilan yang saya miliki saat ini cukup untuk membiayai hidup saya sendiri sehingga saya tidak membebani anak-anak saya. Melalui usaha ini saya juga dapat memberdayakan orang-orang di sekitar saya. Saya ingin sekali dapat mengembangkan usaha ini dan membuka sebuah kios kecil,” ucap ibu Yulis.
Baca Juga: Usaha Dodol Membawa Berkah
Banyak hal yang dapat aku petik dari perjalanan internship-ku kali ini. Aku yang dahulu hanya mengerti secara teoritis tentang apa manfaat dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh MEKAR. Kini aku benar-benar mengerti baik secara teoritis, praktikal, maupun emosional manfaat tersebut.
Mulai hari ini, aku memiliki cita-cita agar 3-4 tahun lagi aku dapat melakukan apa yang dilakukan MEKAR selama ini, yaitu membantu para pelaku UMKM lainnya untuk mengembangkan usaha mereka serta menumbuhkan generasi seperti Ibu Yulis di Indonesia.