Layanan pinjaman peer to peer Mekar yang berdampak besar telah banyak menarik minat masyarakat Indonesia yang menginginkan alternatif investasi yang tak hanya aman dan menguntungkan, namun juga memberi mereka kesempatan untuk berperan serta dalam pertumbuhan usaha mikro Indonesia.
Hanya dalam waktu tujuh bulan sejak Januari 2018, Mekar mencatat permohonan pendaftaran dari 4.000 orang yang ingin menjadi funder di Mekar. Ini menandakan semakin tingginya kepercayaan komunitas investor di Indonesia atas layanan pinjaman peer to peer yang Mekar tawarkan.
Baru-baru ini, Mekar juga menarik perhatian seorang ekonom dari Japan Center for Economic Research, Kazuya Manabe. Pekan lalu, Manabe yang sedang melakukan penelitian mengenai industri fintech lending di Indonesia mengunjungi kantor Mekar di Jakarta untuk mempelajari model dan filosofi bisnis Mekar. Manabe juga bertandang ke kantor salah satu mitra pemberi pinjaman Mekar, Koperasi Abdi Kerta Raharja (AKR), di Tigaraksa, Tangerang.
Manabe mengatakan ia sangat tertarik dengan kemitraan yang dijalin oleh Mekar dan AKR. Ia menggali lebih dalam mengenai bagaimana platform pinjaman peer to peer Mekar menjadi sumber pendanaan alternatif yang dapat diandalkan bagi koperasi seperti AKR, sehingga AKR pun mampu menyokong lebih banyak anggota mereka.
Mekar dan AKR juga mendampingi Manabe berkunjung ke seorang peminjam yang membuka warung kecil tak jauh dari kantor pusat AKR. Di sana, Manabe berkesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana seorang pelaku usaha mikro dapat menjaga agar usahanya terus berjalan dan bertumbuh dengan adanya pinjaman mikro yang membantunya membiayai biaya operasional sehari-hari.