Jakarta – Pada Jumat, 11 Agustus lalu, majalah Infobank mengadakan acara tahunan “BPR Award” yang merupakan bentuk apresiasi terhadap bank perkreditan rakyat (BPR) yang telah bekerja ekstra keras dengan dedikasi dan integritas tinggi untuk memajukan perekonomian di Indonesia. Sebanyak 470 BPR dari 770 BPR yang di-rating Biro Riset Infobank (birI) pada Juli 2017 lalu berhasil meraih penghargaan (award) dari Infobank pada ajang “8th BPR Award 2017” ini, yang diselenggarakan di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.
Pada acara ini, Mekar turut hadir sebagai salah satu pembicara dalam diskusi panel bertema “Langkah Strategis Mendorong Pertumbuhan BPR di Era Digital” dengan diwakili oleh Pandu A. Kristy, Chief Operation Officer dari Mekar. Turut hadir dalam diskusi panel tersebut adalah perwakilan dari OJK, Ketua Umum Perbarindo, Joko Suyanto, & pengamat ekonomi Dr. Nining Indroyono Soesilo, M. A.
Tema ini sangatlah relevan di tengah iklim dunia usaha di Indonesia saat ini. Sebagaimana disampaikan oleh Eko B. Supriyanto, Direktur Biro Riset Infobank dalam sambutannya, “BPR yang paling efisienlah yang paling bisa tumbuh tinggi, dan BPR yang mempunyai skala ekonomi yang baik.”
Sebagai salah satu inovator di bidang financial technology, Mekar menyampaikan bahwa kehadiran fintech di Indonesia dapat menjadi disrupsi atau peluang sinergi bagi BPR dalam mengembangkan usahanya. Ini bisa terjadi karena melalui platform yang dimilikinya, mempertemukan pemberi pinjaman (investor) dengan pencari pinjaman (borrower) dengan menggunakan teknologi yang bisa diakses oleh siapapun.
Bagi BPR yang tidak siap berinovasi dan melakukan terobosan, hal ini akan menjadi disrupsi karena akan menambah jumlah kompetisi dalam hal mencari calon nasabah dan menyalurkan permodalan. Di tengah perlambatan iklim ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat, disrupsi ini akan sangat memukul perkembangan bisnis BPR.
Namun di sisi lain, kehadiran Mekar dapat menjadi alternatif dalam menghadirkan efektifitas dan efisiensi bisnis karena dapat memangkas proses akuisisi nasabah dan penyaluran modal. Dengan terbentuknya sinergi dengan perusahaan fintech, BPR dapat memperluas jangkauan usaha dan melepaskan diri dari belenggu cara-cara tradisional yang membutuhkan biaya besar.
Terbentuknya sinergi antara BPR dan Mekar juga akan menjadi pemenuhan dari visi perusahaan Mekar untuk memajukan Mekar. Seperti yang disampaikan oleh Putera Sampoerna, pendiri Yayasan Putera Sampoerna, “ Saya berinvestasi di Mekar untuk menciptakan platform FinTech profesional yang dapat mendukung pertumbuhan usaha kecil di Indonesia. Mari kita manfaatkan wadah ini untuk Indonesia yang lebih baik. Mari bersama membuat perubahan!”