Saya menyambut 2017 dengan bersenang-senang, menikmati liburan tahun baru yang luar biasa. Tapi ya ampun, uang saya terkuras habis cepat sekali, seperti air mengalir dari keran yang bocor. Ketika gaji bulan Januari masuk, tentu saja saya langsung merasa begitu lega. Sekarang saya bisa mulai memikirkan lagi tentang hal-hal yang lebih serius, seperti MENABUNG.
Anda mungkin berpikir menabung adalah perkara mudah bagi saya, seorang bule dari Belanda yang bekerja sebagai ekspatriat di Indonesia. Saya tumbuh di Belanda, di mana anak-anak diajarkan pentingnya menyisihkan uang untuk ditabung di bank. Mungkin itu juga sebabnya kenapa warga Belanda memiliki tabungan dan dana pensiun terbesar di dunia per kapita. Jadi, seharusnya buat saya menabung adalah bagian dari gaya hidup.
Masalahnya, saya terbiasa menghabiskan sebagian besar uang saya untuk travelling. Tapi lalu saya memiliki anak, dan akhirnya tersadar bahwa saya harus mulai menyimpan sebagian uang saya untuk mereka dan, yah, untuk saya sendiri. Usia saya sudah 50 tahun dan kalau saya ingin travelling lagi sesudah pensiun, menikmati masa puber kedua, saya harus segera mulai menabung. Saya sudah memulai dengan menyisihkan 10% dari gaji saya setiap bulan. Sekarang tabungan saya sudah cukup sebagai cadangan kecil yang bisa saya gunakan untuk keperluan mendadak sewaktu-waktu, untuk anak-anak saya atau untuk hari-hari setelah saya pensiun dan pergi travelling seperti seorang hippie.
Saya seringkali memikirkan tentang cara saya menyimpan uang dan bahwa saya ingin melihat tabungan saya bertumbuh. Saya, seperti banyak orang lainnya, selalu bertanya-tanya, di mana saya bisa menyimpan uang saya dengan aman, dan yang lebih penting, bagaimana caranya untuk mendapatkan lebih banyak uang dari tabungan yang saya punya?
Berita baiknya, saya sudah mencari tahu jawabannya untuk Anda. Inilah tips dari saya tentang cara menyimpan dan menginvestasikan uang Anda.
Tabel di bawah ini merangkum semua opsi Anda. Atau Anda bisa langsung membaca kesimpulan di bagian bawah artikel.
1. Uang Tunai : Anda sudah pasti rugi sebesar ± 3,5% di tahun 2017
Resiko terbesar menyimpan uang tunai adalah Anda bisa kecurian dan kehilangan semuanya. Meski begitu, banyak orang masih menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumah mereka. Bahkan kalaupun uang Anda aman dari pencurian, uang tunai akan kehilangan sebagian nilainya setiap tahun karena inflasi. Rupiah diperkirakan akan mengalami devaluasi sebesar kurang lebih 3,5% tahun ini. Bank Indonesia telah berhasil menekan angka inflasi, namun tetap saja setiap Rp. 100.000 yang Anda miliki akan berharga Rp. 96.500 di akhir tahun.
2. Deposito Berjangka : Aman, tapi hanya menghasilkan 6% keuntungan, bahkan kurang
Bila Anda memiliki deposito berjangka pada sebuah bank, Anda bisa mendapatkan bunga sampai dengan 6,5% selama setahun ke depan. Bunga deposito terbesar saat ini ditawarkan oleh Bank BNI. Mandiri menawarkan 6%, BCA 5-6% dan HSBC 4,5%. Anda bisa melihat daftarnya di sini. Anda juga bisa mendapatkan bunga deposito sebesar 6,25% dari bank komersil yang lebih kecil seperti Bank Sampoerna, tapi Anda harus mendepositokan jumlah yang cukup besar, lebih dari Rp. 1 miliar.
Bunga sebesar ini hanya dapat Anda nikmati dengan ‘menyekap’ uang Anda selama setahun di bank. Tapi jangan lupa juga bahwa inflasi akan mendevaluasi uang Anda. Jadi, keuntungan dari bunga deposit sebesar 6% akan menjadi 2,5% setelah dikurangi inflasi. Selain itu, Anda harus membayar pajak penghasilan sebesar 20%. Pada akhirnya, Anda hanya menghasilkan sedikit profit, yaitu sebesar 2,3% dari jumlah yang Anda depositokan.
3. Obligasi Pemerintah : Paling aman! Anda akan menghasilkan ± 6,5%, tapi ada biaya yang harus Anda bayar
Kalau Anda ingin bermain aman, Anda bisa menginvestasikan uang Anda dalam bentuk surat obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, biasanya dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Pembayaran pokok hutang dan bunganya dijamin oleh pemerintah sehingga pokok SUN dan ORI akan selalu dibayarkan secara penuh pada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. Potensi laba dari obligasi dengan tenor 10 tahun yaitu sebesar 6,8%. Dikurangi inflasi 3,5%, maka return riil yang akan Anda dapatkan adalah sekitar 3,3% per tahun. Jadi, untuk setiap Rp. 100.000 yang Anda tanamkan dalam bentuk obligasi pemerintah, Anda akan mendapatkan laba sekitar Rp. 3.300 per tahunnya.
Pembelian SUN atau ORI bisa Anda lakukan melalui perusahaan manajemen asset seperti DanaReksa dan Schroder, atau tanya bank Anda bila Anda bisa membeli obligasi pemerintah melalui mereka. Nah, Anda tentunya harus membayar sejumlah komisi untuk jasa mereka, biasanya sekitar 1%. Jadi, laba Anda berkurang lagi menjadi 2,3%. Setelah membayar pajak penghasilan sebesar 15%, laba Anda tinggal 1,95%. Apakah ini angka yang bagus? Tidak terlalu.
4. Emas : Harganya tertinggi dalam 10 tahun, sangat beresiko!
Harga 1 gram emas hari ini sedikit di bawah Rp. 500.000. Emas biasanya diukur dalam satuan ukuran ons troy (t oz), dan harga 1 ons troy (31,1 gram) emas saat ini adalah Rp. 15,4 juta.
Anda dapat membeli emas dan menyimpannya sampai harganya tinggi sebelum menjual. Anda dapat membeli emas di sini atau di sini. Kedua perusahaan ini mematok harga yang sedikit lebih rendah dibanding harga pasar dan mereka juga bisa menyimpankan emas Anda bila diperlukan.
Selama tahun 2016, harga emas mengalami kenaikan lalu turun lagi.
Tapi, selama 10 tahun terakhir, harga logam mulia ini selalu menanjak naik. Dan sangat sulit untuk memprediksi pergerakan harganya dalam 2-3 tahun ke depan. Beberapa teman saya yang mudah panik sudah mulai was-was bahwa perang dunia ketiga akan pecah setelah Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat, dan mereka ingin membeli emas. Tapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Dan saya memilih untuk tidak panik.
Jadi saya tidak merekomendasikan membeli emas, kecuali Anda benar-benar memahami tentang logam mengkilap ini.
5. Bitcoin : Sangat sangat beresiko, tapi prospeknya bagus
Bitcoin adalah topik yang kompleks dan menarik untuk dibahas. Menarik karena pemain-pemain besar di dunia retail, keuangan dan pembayaran online seperti Swift, Paypal, Alibaba, JP Morgan dan lain sebagainya kini telah mulai meneliti tentang blockchain dan mata uang digital bitcoin.
Berdasarkan tabel di bawah ini, sejak Februari 2012 sampai dengan Februari 2017, Anda dapat melihat bahwa nilai tukar bitcoin ke US dollar bergerak ke titik tertingginya. Dan titik ini masih mungkin terlampaui.
Kalau Anda tidak keberatan dengan resikonya, bitcoin bisa menjadi salah satu pilihan teratas untuk investasi. Anda bisa membeli bitcoin sekarang dan menjualnya dalam 1 atau 2 tahun, sama seperti berinvestasi emas. Saat ini, harga 1 bitcoin sekitar Rp. 16 juta. Anda tidak harus membeli 1 bitcoin penuh; malah Anda bisa saja membeli hanya 1% bitcoin dengan harga sekitar Rp. 150.000, tapi investasi sejumlah itu tentunya terlalu sedikit dan hanya akan membuang waktu Anda.
Bila Anda ingin membeli bitcoin, Anda harus memiliki dompet bitcoin. Untuk investor dari Indonesia, dompet bitcoin yang paling praktis digunakan yaitu BITX atau Blockchain.info. Setelah memiliki dompet ini, Anda bisa mulai membeli dan menjual bitcoin. Juallah saat harganya sudah mencapai sekitar 7% lebih tinggi dari harga belinya, sehingga Anda setidaknya mendapatkan laba yang pantas setelah dikurangi inflasi, pajak dan biaya transaksi untuk membeli dan menjual bitcoin Anda.
Jadi, kalau dalam satu tahun harga bitcoin naik sebesar 7% atau lebih, Anda bisa mempertimbangkan untuk mulai menjual, sekiranya Anda ingin mendapatkan return yang lebih tinggi dari opsi-opsi investasi lain di atas. Tapi ingat, investasi ini memiliki tingkat resiko yang tinggi!
6. Saham di Bursa Efek Jakarta : Butuh waktu, siap menghadapi situasi terburuk, tapi returns bisa sangat baik
Ada 535 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sebanyak 33% atau 170 di antaranya tidak menjual sahamnya ke publik, sisanya sekitar 350 perusahaan bisa Anda pilih sebagai sasaran investasi. Tentunya Anda memerlukan pengetahuan dan waktu yang cukup banyak untuk mempelajari perusahaan-perusahaan mana saja yang berpotensi memberikan returns yang besar.
Untuk membeli saham, Anda memerlukan seorang broker. Atau kalau ingin lebih mudah, Anda juga bisa membeli saham dalam bentuk reksadana (lihat poin berikutnya).
Tahun lalu, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 14%. Semestinya kenaikan sebesar itu merupakan sesuatu yang bagus. Masalahnya, tahun sebelumnya, IHSG mengalami penurunan yang kira-kira sama besarnya. Jadi bila Anda telah berinvestasi dalam saham dua tahun lalu, kemungkinan besar Anda telah mengalami kerugian, dan bukannya meraup untung. Berdagang saham itu seperti naik wahana roller coaster, Anda harus punya perut yang tahan banting. Anda pernah memainkan permainan berebut kursi? Kira-kira seperti itulah rasanya berdagang di pasar saham.
7. Reksadana : Hasil yang berbeda-beda
Reksadana bisa diandaikan sebagai sebuah keranjang yang berisi berbagai bentuk investasi – saham, obligasi, sekuritas atau kombinasi di antaranya, dan Anda berinvestasi secara kolektif. Anda bisa meminta seorang spesialis, biasanya seorang manajer investasi, untuk menanamkan uang Anda di reksadana dan mereka akan mengelola investasi Anda.
Biasanya, sebuah reksadana sebagian besarnya terdiri atas saham perusahaan-perusahaan domestik maupun asing. Oleh karena itu, besarnya hasil yang bisa Anda dapatkan dari reksadana cenderung dipengaruhi oleh harga saham di bursa. Meski begitu, berinvestasi di reksadana memiliki resiko yang lebih kecil dibanding mempertaruhkan uang Anda pada saham-saham individual di bursa saham, jadi Anda bisa tidur lebih nyenyak di malam hari. Tapi tetap saja ada kemungkinan Anda akan kehilangan uang Anda.
Kalau Anda tertarik dengan reksadana, silahkan cek daftar 50 Reksadana Indonesia Terbaik tahun 2015. Untuk membeli reksadana, Anda perlu menghubungi seorang manajer investasi atau broker.
8. Tanah dan Properti : Terlalu besar untuk saat ini
Tertarik berinvestasi dan membangun portofolio real estate? Pertama-tama Anda harus siap merogoh kocek setidaknya Rp. 2 miliar. Anda juga harus menyediakan beberapa minggu, bahkan mungkin beberapa bulan, untuk menemukan tanah atau properti yang tepat dan menyelesaikan seluruh proses pembeliannya. Untuk kebanyakan orang, ini bukan pilihan.
9. Deus ex Machina : Menyewakan mobil dan motor
Ini cara yang populer untuk menghasilkan uang di Indonesia: beli sebuah mobil atau motor dan sewakan. Katakanlah Anda membeli sebuah sepeda motor baru seharga Rp. 20 juta. Idealnya, Anda bisa menyewakan motor tersebut untuk Rp. 400.000 per bulan. Ini berarti modal Anda akan kembali dalam waktu sekitar empat tahun. Atau bila Anda memiliki kantong yang lebih tebal, Anda bisa membeli mobil, mungkin seharga Rp. 140 juta. Sewakan dengan tarif Rp. 500.000 per hari dan dapatkan modal awal Anda dalam 280 hari.
Tentu saja perhitungan-perhitungan di atas hanya berlaku dalam keadaan sangat ideal di mana Anda bisa mendapatkan penyewa bagi kendaraan Anda setiap hari dalam setahun, dan ini hampir tidak mungkin. Kalau kita pakai hitungan yang lebih realistis, mobil Anda mungkin akan menghasilkan keuntungan setelah disewakan selama tiga tahun. Bahkan Anda mungkin saja bisa mendapatkan return sebesar 20% per tahun, dan itu cukup besar. Tapi jangan sampai kendaraan Anda mengalami kecelakaan.
10. Pinjaman Online : Baru, sedang naik daun, mudah tapi Anda harus baca S&K-nya
Pinjaman online adalah sebuah fenomena baru di Indonesia. Disebut juga P2P atau crowdfunding, perusahaan-perusahaan seperti Mekar, Amartha, Investree, Koinworks dan Modalku menawarkan orang-orang seperti Anda dan saya pengembalian sebesar 10% untuk meminjamkan uang pada UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Di websitenya, masing-masing perusahaan ini mengklaim bisa memberikan Anda bunga sampai dengan 20% per tahun, yang terkecil di angka 10%. Tabel di bawah ini merangkum nilai returns yang ditawarkan dan besarnya resiko berinvestasi melalui masing-masing perusahan tersebut di atas.
Untuk menjadi pemberi pinjaman, Anda perlu mendaftar di website mereka dengan menyertakan identitas diri seperti KTP atau KITAS. Setelah terdaftar, Anda bisa membeli pinjaman dengan cara mentransfer uang Anda ke akun bank perusahaan. Jadi, melakukan transaksi pinjaman online hampir semudah membeli barang melalui Bukalapak atau Tokopedia.
Kesimpulannya, bila Anda ingin menyimpan uang dan sekaligus mendapatkan lebih banyak lagi di tahun 2017 ini, pilihan investasi terbaik untuk Anda yaitu:
- Untuk hasil terbesar dan 100% terjamin = beri pinjaman melalui Mekar dan dapatkan 10%
- Untuk hasil terbesar namun tanpa jaminan = beri pinjaman melalui Modalku dan Amartha dan dapatkan 20%
- Berani ambil resiko dan bereksperimen = beli bitcoin
- Apakah Anda memiliki 2 mobil atau sepeda motor? Maka Anda dapat mempertimbangkan untuk menyewakan salah satu.
(Artikel diterbitkan oleh medium.com/@thierrysanders)