Bakmie Kelut, Harapan Baru Untuk Raja
Raja Anggi Basado Sinaga memulai bisnis Bakmie Kelut pada tahun 2013. Berawal dari kegemarannya akan mie serta keahlian memasak yang diturunkan ibunya, membuat pria berdarah Batak ini sukses mambangun restoran kecil pertamanya, Bakmie Kelut, dengan spesialisasi mie buatan sendiri.
Setelah berjalan 2 tahun, perkembangan positif dari Bakmi Kelut membuat Anggi bertekad untuk memekarkan usahanya dan merekrut pegawai tambahan. Dan untuk itu, Anggi tentunya membutuhkan sokongan dana. Di tengah upayanya mencari dana pinjaman untuk Bakmi Kelut, di pertengahan November 2015 Anggi bertemu dengan seorang agen dari Mekar, Adhadi.
Anggi terkejut saat mendapati pinjamannya yang sebesar Rp 20 Juta langsung disetujui dan cair dalam waktu 2 hari saja.
“(Dananya) langsung saya pergunakan untuk membeli peralatan masak dan beberapa perabot baru untuk keperluan Bakmi Kelut” ujar pria asal Parapat Sumatera Utara ini. “Tapi saya betul-betul terkejut dan kagum karena Mekar sangat cepat dalam memberi respon dan persetujuan. Hal seperti ini sangat penting bagi pelaku bisnis UKM di Indonesia macam saya.”
Ke depannya, Anggi berharap Mekar bisa membantunya untuk membuka cabang Bakmie Kelut. “Rencana saya untuk membuka cabang masih terhalang pada pencarian lokasi yang tepat. Tapi saya yakin dengan dukungan dari Mekar, ini bisa saya wujudkan.” tuturnya.
Bagi Anggi pinjaman usaha seperti MEKAR sangat dibutuhkan oleh Usaha-usaha kecil menengah seperti yang ia jalani. Anggi mendoakan kedepannya MEKAR bisa menjangkau lebih luas lagi bukan hanya di Jabodetabek.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memang masih mengalami kendala permodalan di Indonesia. Dan untuk meningkatkan akses permodalan, di tahun 2010 PT Sampoerna Wirausaha menghadrikan Mekar. Ini adalah inisiatif dari Putra Sampoerna untuk mengembangkan usaha kecil dan mendukung pemerintah dalam memperluas penciptaan lapangan kerja baru.
Untuk mendapatkan bantuan modal dari Mekar, usaha setidaknya telah berjalan lebih dari satu tahun dan memiliki pendapatan minimal 70 juta perbulan. Usaha juga harus mengedepankan pengembangan peranan wanita, ramah lingkungan, banyak menyerap tenaga kerja.