Lima Alasan Kenapa P2P Lending Adalah Pilihan yang Tepat Untuk Milenial
Anya, 26 tahun, sedang cemas. Dia baru saja menerima transferan gaji bulanannya dan kini dia khawatir akan menghabiskan sebagian besar uangnya itu untuk mengunjungi kedai-kedai kopi langganannya atau kencan-kencan makan malam bersama pacarnya.
“Aku sudah bekerja lebih dari empat tahun tapi aku cuma punya sedikit tabungan di bank,” katanya kepada MEKAR baru-baru ini.
Dia bukan orang yang senang belanja, tapi menghabiskan uangnya untuk hal lain. Selain itu, seperti kebanyakan orang seusianya, Anya seringkali merasa dirinya diharapkan untuk membantu anggota keluarganya secara finansial. “Aku berusaha kasih ke orangtua uang jajan sebulan sekali dan kadang ke kakakku juga untuk bantu dia dan anaknya,” tambahnya.
Anya merasa sulit menyisihkan uangnya walau hanya untuk menabung. Jadi, hampir bisa dipastikan bahwa ia hampir tak pernah memikirkan tentang berinvestasi.
Milenial Indonesia seperti Anya memang seringkali merasa kesulitan membiasakan diri untuk menabung dan berinvestasi. Sebagian besar milenial saat ini baru memulai karir di pekerjaan pertama mereka dan, karena masih muda, digaji sesuai upah minimum atau mungkin sedikit lebih banyak dari itu. Generasi milenial di Indonesia juga mulai menjadi apa yang disebut sebagai “Generasi Sandwich” karena mereka memiliki kewajiban membiayai orang tua yang mulai memasuki usia senja dan juga anak-anak mereka yang masih dalam masa pertumbuhan. Inilah kenapa milenial cenderung menghindari risiko dan berhati-hati untuk tidak kehilangan uang mereka saat berinvestasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak anak muda generasi milenial yang mulai melirik sektor pinjaman peer-to-peer sebagai sarana untuk menumbuhkan uang mereka. Platform-platform pinjaman P2P memang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja untuk mendapatkan penghasilan pasif. Caranya juga sangat mudah, yaitu dengan mendanai pinjaman yang tersedia pada platform tersebut.
Di MEKAR, salah satu platform pinjaman peer-to-peer paling populer di Indonesia, lebih dari 70% lendernya (pemberi pinjaman) adalah milenial yang berusia 21 hingga 37 tahun.
Ada banyak alasan kenapa milenial menjadi semakin banyak tertarik untuk menumbuhkan uang mereka dengan cara mendanai pinjaman P2P. Di artikel ini, kita akan membahas lima alasan utama kenapa P2P lending adalah pilihan yang tepat untuk generasi milenial yang ingin mendapatkan penghasilan pasif agar bisa mereka gunakan sebagai tabungan untuk masa pensiun.
Baca Juga: Milenial Indonesia, Kamu Juga Bisa Berinvestasi!
1. Mudah dalam Memulai, Mudah dalam Mengelola
Salah satu hal terbaik dari P2P lending adalah semua prosesnya bisa dilakukan secara online. Mulai dari mendaftar sebagai lender atau pemberi pinjaman (klik di sini) dan memilih peminjam dan pinjaman yang ingin kamu danai hingga mendapatkan pembayaran pinjaman secara bulanan dan mentransfer kembali uangmu ke rekening bank milikmu, kamu bisa melakukan seluruh proses pendanaan via sebuah dashboard online di komputer atau smartphone-mu.
“Mendanai pinjaman via platform P2P lending prosesnya mirip dengan belanja online. Anda tinggal memilih pinjaman yang ingin Anda danai, masukkan pinjaman tersebut ke keranjang virtual Anda, lalu lakukan pembayaran. Kemudahan ini tentu menarik minat kalangan milenial karena kebanyakan sudah sangat familiar dengan proses belanja online,” ujar COO MEKAR Pandu Aditya Kristy di sebuah diskusi berjudul “Pelajari Investasi Milenial Zaman Now” yang diadakan oleh MEKAR bekerja sama dengan Halofina, penyedia aplikasi mobile perencanaan keuangan.
2. Imbal Hasil Tinggi
Kalau uangmu hanya duduk manis di rekening bankmu, kamu akan menghasilkan 1-2% per tahun. Ini berarti kemungkinan uang yang saat ini kamu tabung di bank malah akan berkurang dan bukannya bertambah karena kamu harus membayar biaya administrasi di akhir bulan. Sedangkan kalau kamu menaruh uangmu di deposito bank, kamu bisa mendapatkan 5,75-6,25% per tahun sebelum dipotong pajak. Pajak deposito yaitu sebesar 20% dari keuntungan yang kamu hasilkan.
Di MEKAR, kamu bisa mendapatkan imbal hasil atas pendanaan mulai dari 7,18% hingga 12,5% per tahun. Keuntungan lainnya yaitu, pajak atas pendapatan P2P lending lebih rendah daripada deposito bank yaitu hanya sebesar 15% saja.
Baca juga: Bank vs P2P Lending: Mana Tempat yang Tepat untuk Uang Anda?
“P2P lending memang menawarkan imbal hasil yang menarik, terutama bagi para milenial karena mereka memiliki periode yang panjang untuk membangun portofolio mereka dan meraih tujuan finansial mereka. Yang penting danailah pinjaman secara rutin dan selalu ingat untuk menggunakan imbal hasil Anda untuk mendanai pinjaman lagi dan mendapatkan efek compounding dari keuntungan pendanaan,” kata CEO Halofina Adjie Wicaksana di acara diskusi yang sama.
Baca juga: Cara Mendapatkan Lebih Banyak Lagi Dari Uang Anda di Mekar
3. Mendanai dengan Aman dan Terproteksi
Mendanai pinjaman P2P relatif lebih aman dibandingkan berinvestasi forex atau saham yang sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar. Selain itu, kalau kamu mendanai pinjaman peer-to-peer via MEKAR, pokok pendanaanmu mendapatkan proteksi dari mitra penyalur pinjaman di MEKAR, yaitu lembaga-lembaga keuangan yang bermitra dengan MEKAR dalam mencari dan menyalurkan pinjaman.
Saat ini, MEKAR bermitra dengan empat koperasi simpan pinjam yang secara total memiliki ratusan ribu anggota. Keempat mitra MEKAR telah berkomitmen untuk menyediakan lender (pemberi pinjaman) di MEKAR dengan jaminan proteksi atas pokok pendanaan mereka. Ini artinya kamu tak perlu khawatir akan kehilangan uangmu. Untuk lender muda sepertimu, tentu hal ini sangat penting, kan?
Baca juga: Mendanai Pinjaman Tanpa Rasa Khawatir Bersama Mekar
4. Tumbuhkan Uang walau Sedikit
Kamu masih muda, mungkin baru mulai bekerja, dan kemungkinan gajimu hanya cukup untuk membiayai kebutuhan bulanan dan hanya sedikit yang bisa kamu sisihkan untuk mendanai pinjaman via platform P2P. Kalau modalmu kecil, P2P adalah tempat yang tepat untuk mulai menumbuhkan uangmu. Di MEKAR, kamu bisa mulai mendanai pinjaman hanya dengan Rp 100.000!
5. Dampak Sosial
Milenial sepertimu memang menyukai kehidupan yang penuh kesenangan, tapi kamu juga ingin membuat perubahan dan menciptakan dampak bagi sekitarmu. Kamu bisa melakukannya di MEKAR, di mana uangmu digunakan untuk tujuan yang baik oleh peminjammu yang semuanya adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan medium dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka membutuhkan pinjaman usaha dan dengan mendanai pinjaman mereka, kamu membantu mereka mengembangkan usaha mereka, meningkatkan kesejahteraan mereka dan menggerakkan ekonomi lokal.
Baca juga: The Unbankables: Mengapa Mekar Menjangkau Mereka yang Terpinggirkan