Kabar Mekar

Main Menu

  • Blog
    • Ekonomi
    • Finansial
    • Teknologi Finansial
    • Testimoni
  • Jumpa Pers
  • Mulai Mendanai
  • English

logo

  • Blog
    • Ekonomi
    • Finansial
    • Teknologi Finansial
    • Testimoni
  • Jumpa Pers
  • Mulai Mendanai
  • English
FinansialInvestasi
Home›Finansial›Tujuh Penyebab Kerugian Investasi yang Sering Terjadi pada Investor Pemula

Tujuh Penyebab Kerugian Investasi yang Sering Terjadi pada Investor Pemula

By Arghea Desafti Hapsari
27 April 2019
479
0
Share:

Investasi adalah salah satu cara yang digunakan karyawan kantoran untuk mengelola dana yang dimiliki agar bisa lebih bermanfaat di masa depan. Dengan investasi yang tepat, karyawan bisa mengamankan kebutuhan masa depannya. Namun, banyak orang sering salah langkah dalam berinvestasi sehingga investasi yang dilakukannya malah merugi. Apa saja penyebab kerugian investasi ini? Berikut ini tujuh penyebab kerugian investasi yang umumnya kita temukan pada investor pemula.

Tidak paham

Investasi memang sesuatu yang rumit dan butuh waktu untuk dipelajari. Maka, Anda harus sabar agar bisa memahami satu produk investasi. Misalnya, Anda memilih berinvestasi pada saham, maka harus memahami fundamental perusahaan, bukan sekadar memantau tren harga saham di pasar.

Investor yang tidak paham akan merugi karena salah mengambil keputusan tentang produk investasi yang tepat dan waktu pembelian yang pas.

Mengikuti Rekomendasi yang Salah

Lagi-lagi, karena pemahaman dasar investasi yang minim, membuat seseorang jadi terlalu percaya pada sumber informasi yang tidak benar. Sehingga memilih instrumen investasi yang salah dan mendatangkan kerugian.

Sebenarnya, membaca atau mendengarkan berbagai masukan sebelum berinvestasi tidak ada salahnya. Tetapi, Anda harus menyaring, mencerna, dan membandingkan setiap informasi sebelum mengambil keputusan yang tepat.

Hanya berfokus pada keuntungan

Setiap investasi pasti ada risiko. Terkadang, kita mengalami kerugian karena nilai investasi menurun karena berbagai hal.

Investor yang hanya fokus pada cari untung saja mungkin akan merasa panik saat nilai investasinya menurun. Ia akan melakukan hal-hal yang berdasarkan emosi sesaat, seperti mencairkan investasi saat nilainya jatuh di bawah modal yang dikeluarkan.

Terlalu takut rugi

Sebaliknya, kehati-hatian yang berlebihan juga akan menimbulkan kerugian. Ketika Anda butuh waktu terlalu lama sebelum memutuskan membeli instrumen investasi karena takut rugi, maka Anda akan kehilangan momen untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.

Selain itu, ada juga orang terlalu takut rugi dalam berinvestasi saham, sehingga terus menahan pencairan investasi meski nilainya tenggelam. Ia berharap suatu saat nanti harga saham akan naik. Padahal, kepercayaan itu terkadang salah. Anda seharusnya membekali diri dengan pengetahuan tentang fundamental perusahaan, sebelum memutuskan untuk menahan atau menjual saham.

Baca juga: Cara MEKAR meminimalisir risiko Anda saat mendanai pinjaman

Investasi satu keranjang

Ada produk yang berisiko tinggi tapi menjanjikan keuntungan yang besar, ada pula produk yang terbilang “aman”. Apabila Anda hanya menempatkan seluruh dana di satu produk investasi yang berisiko tinggi, dan mengalami kerugian, maka Anda tidak memiliki dana lagi untuk diinvestasikan.

Sebaiknya, setiap kali mendapatkan keuntungan dari satu instrumen investasi, Anda bisa “mengamankan” dana lebih tersebut ke dalam keranjang yang lain. Atau, Anda juga dapat berinvestasi di banyak instrumen sejak awal.

Menggunakan seluruh uang simpanan untuk investasi

Kelebihan harta di luar kebutuhan utama seharusnya bisa dibagi untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari tabungan, investasi, hingga dana darurat.

Jangan menggunakan semua uang simpanan untuk investasi. Jika terjadi kerugian, maka Anda tidak punya uang sama sekali pada keadaan terdesak.

Berutang untuk investasi

Dana yang digunakan untuk investasi sebaiknya adalah harta pribadi yang berlebih setelah dikurangi biaya kebutuhan hidup sehari-hari, cicilan, dan tabungan. Anda tidak perlu memaksakan diri untuk berinvestasi jika memang tidak punya uang.

Kalau Anda sampai berutang untuk investasi, maka berisiko mengalami kerugian berlipat. Misalnya, ketika investasi merugi, sementara Anda wajib membayar utang saat itu juga. Hal ini bisa semakin parah jika bunga pinjaman terbilang tinggi.

Dengan memahami penyebab kerugian investasi, semoga Anda bisa lebih bijak dalam pengelolaan dana di masa mendatang.

— Artikel ini disadur dari Qerja.com

TagsInvestasiinvestorinvestor pemularisiko investasi
0
Shares
  • 0
  • +
  • 0
  • 0

Related articles More from author

  • Mengajari Anak Berdoa
    FinansialTeknologi Finansial

    Menyambut Hari Besar di Tahun yang Besar

    14 Juni 2018
    By Mekar
  • Finansial

    Lima Tips Berhemat Saat Mudik

    31 Mei 2019
    By Arghea Desafti Hapsari
  • Generasi Milenial Indonesia
    FinansialTeknologi Finansial

    Milenial Indonesia, Kamu Juga Bisa Berinvestasi!

    9 Februari 2018
    By Mekar
  • Belanja Lebaran
    Finansial

    Jangan Kalap Belanja Lebaran, Investasikan Uangmu!

    20 Juni 2017
    By Mekar
  • Coretan Perencanaan Keuangan Di Atas Tissue
    Finansial

    9 Cara Mudah Atur Keuangan Kamu Dengan Perencanaan Keuangan Sederhana Buatanmu Sendiri, Begini Loh Caranya

    4 April 2019
    By Mekar
  • Grafik Inflasi dan Deflasi
    EkonomiFinansial

    Cara Mencegah Inflasi Memakan Uang Anda

    22 Januari 2018
    By Mekar

Leave a reply Batalkan balasan

Mengulas lengkap perkembangan dunia fintech, jasa keuangan, dan tren pendanaan pinjaman peer-to-peer yang aman, menguntungkan dan mampu membawa perubahan.

  • Bahasa Indonesia
  • English

Kabar Terbaru Mekar

  • Pasar Saham Melemah Karena Corona? Tumbuhkan Aset dengan Cara Ini 30 Maret 2020
  • Ini Cara Mendukung Pemenuhan Hak Finansial Perempuan 8 Maret 2020
  • 5 Tips Terbaik dalam Mengatur Keuangan Setiap Bulan 17 Februari 2020
  • Ibu Yulis: Perempuan Pelaku Usaha yang Mandiri dan Berdaya 14 Februari 2020
  • 6 Cara Cerdas Atur Keuangan yang Bikin Hubungan Awet 30 Januari 2020

Dapatkan Update Kabar Mekar

  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
Copyright @ 2018. PT Mekar Investama Sampoerna. All Rights Reserved